~Aku Insan Hina Dina...mengharap Kasih sayang-Nya & Redha -Nya ~
Petang itu, angin lembut bertukar wajah..
mengitari setiap daratan mengheret ke ufuk seberang.
Ribut yang melanda, menjemput kepanikan menyubur ketakutan
Menyesakkan pandangan, menutup pernafasan..
Apa yang berlaku, kiriman salam dariNya..
Reaksi menjelaskan, kondisi iman tika ini..menyapa Taqwa dalam diri..
Jika namaNya yang diseru, bahagialah engkau
Jika namanya yang kau seru, tunggulah bahagianmu..
Ribut kehidupan ini, bukan datang sekali,malah berkali-kali
Perkukuhkan tiang imanmu, perkemaskan dinding taQwamu
Agar jika sang ribut datang lagi, kita mampu tersenyum
dan mengibar panji kesabaran dan raja'
Hanya untuk meraih, keredhaan hakiki
Sang Pencipta Ribut Kehidupan itu..
Friday, September 30, 2011
Monday, September 26, 2011
Anda Daie??
~Aku Insan Hina Dina...mengharap Kasih sayang-Nya & Redha -Nya ~
Assalamualaikum..
Salam muhasabah buat diri yang sentiasa mahukan perubahan ke arah kebaikan dan mahukan keredhaan ALLAH..
Seharian ini ALLAH telah mengizinkan sahabat2 kita merasai nikamat berprogram dan mengasah minda.
Dan apabila di tanya tentang AMANAH..sesungguhnya, itu adalah amat-amat dituntut kelak di hadapan ALLAH...sediakan diri untuk menjawab..
Dan sesuatu yang kira tidak kurang penting buat daie semua..tentang isu semasa. MasyaALLAH..hari ini, kita diketuk oleh soalan, APA ISU SEMASA TERBARU..baru terawang-awangan, apa berita hari ini,? Apa cerita yang sedang panas? apa isu ISLAM yang sepatutnya kita tahu..?
Semua tak dapat jawab sahabat seorang ni..Kalau pada dasar penilaian, orang sebegini tidak layak jadi naqibah..Tapi..kalau kita undur setapak..itulah kita perlukan persediaan yang mantap sebelum beraksi di hadapan mad'u..
Secara harafiah, kupasan yang kurang matang ini telah membawa kita kepada kesimpulan, DAIE ini orang paling beruntung kerana menjadi daie barulah dia rasa penting isu semasa untuk dihabaq pada anak-anak usrah, barulah mantapkan tarbiyyah ruhiyyah dan fikriyyah , barulah melengkapkan diri dengan thaqafah yang pelbagai untuk menghasilkan daie2 berkualiti pelapis masa depan..
Untuk yang menulis..UPDATE isu semasa, dia juga berniat mengajak yang membaca..sama-sama cakna ISU SEMASA dan kalu bole responlah dengan matang seiring namanya MAHASISWA..
'Ala kulli hal..moga perkongsian yang sedikit ni bawa satu makna dan sampai mesejnya..
TQVM membaca..
Assalamualaikum..
Salam muhasabah buat diri yang sentiasa mahukan perubahan ke arah kebaikan dan mahukan keredhaan ALLAH..
Seharian ini ALLAH telah mengizinkan sahabat2 kita merasai nikamat berprogram dan mengasah minda.
Dan apabila di tanya tentang AMANAH..sesungguhnya, itu adalah amat-amat dituntut kelak di hadapan ALLAH...sediakan diri untuk menjawab..
Dan sesuatu yang kira tidak kurang penting buat daie semua..tentang isu semasa. MasyaALLAH..hari ini, kita diketuk oleh soalan, APA ISU SEMASA TERBARU..baru terawang-awangan, apa berita hari ini,? Apa cerita yang sedang panas? apa isu ISLAM yang sepatutnya kita tahu..?
Semua tak dapat jawab sahabat seorang ni..Kalau pada dasar penilaian, orang sebegini tidak layak jadi naqibah..Tapi..kalau kita undur setapak..itulah kita perlukan persediaan yang mantap sebelum beraksi di hadapan mad'u..
Secara harafiah, kupasan yang kurang matang ini telah membawa kita kepada kesimpulan, DAIE ini orang paling beruntung kerana menjadi daie barulah dia rasa penting isu semasa untuk dihabaq pada anak-anak usrah, barulah mantapkan tarbiyyah ruhiyyah dan fikriyyah , barulah melengkapkan diri dengan thaqafah yang pelbagai untuk menghasilkan daie2 berkualiti pelapis masa depan..
Untuk yang menulis..UPDATE isu semasa, dia juga berniat mengajak yang membaca..sama-sama cakna ISU SEMASA dan kalu bole responlah dengan matang seiring namanya MAHASISWA..
'Ala kulli hal..moga perkongsian yang sedikit ni bawa satu makna dan sampai mesejnya..
TQVM membaca..
Wednesday, September 21, 2011
May be it's better using English..^^
~Aku Insan Hina Dina...mengharap Kasih sayang-Nya & Redha -Nya ~
Our Sharing today:
Ehem2..
My first Class : Tahfiz.
Page to complished: Third page of surah al-Baqarah.
Moral value: managing your time to memorize the ayah wisely., 5 lines today , 5 lines this night, and 5 lines tomorrow morning.
Remember: reciting your memorizing will be un successful if in stress condition. Be not a last minute person in every single job you do.
My second class today:
Revelation as A source Of Knowledge(RASOK)
-Purpose of quranic revelation
#Guidance & Light
#Understanding Qur'an
#implementation of the Qur'an
#Judgement according Qur'an
#Total submission
#Accepting All commandments of the Qur'an
-----
Firstly, are you need a Guidance from ALLAH now, tomorrow and after tomorrow? If YES, read Qur'an..When You read it, you will understand it, when you understand it, you have to implement it..so then, you will get guidance from ALLAH..try it!
Understand Quran is a wonderful things ever if you will..
Implementing of Quran Commandment not to be delayed. Do it now!
When making Judgement, refer to quran, So there are Allah's will and bless for you.
Accepting ALL the Contents of Quran..Not to chose partially according our desires..Then, you will be a real muslim.
REMEMBER THIS:
1. Fasiq: who not applying the ISLAMIC Teaching while he / she in weak condition of IMAN..but beliving in ALLAH. He/ She keep quit not to asking people to not perform what he does not did.
2. Zalim: Who not perform the ISLAMIC Teaching, and aking other people to do so. But still beliving in ALLAH..
3. Kafir: Playing with the commandment of Qur'an, and not beliving in ALLAH..
May Allah bless us in every single things and deed we do.AMIN~
Some additional input to share:
-It is reality to see women are being majority in this worlds..hatta, in the Hell, the number of women are the majority.=(..(Na'udzubillahimin zalik..So, we as the woman have to prepare our selves to accept POLYGAMY in future. I think to be one that will allow thier spouse for polygamy, as long as it is to seek ALLAH's Will & Bless is relevant.
- My lecturer give a simple big benefit suggestion to us..He not use the usual system to call our name for attendance checking..Just call the number. My number is..7. Quit funny but I can see the 'Mee behing the Udang'..He secured certain people that dont want revealed their name publically. And of course, it take very short time to go through all the names.
-Now, I have a question. Are the SECULAR person one of the Kuffar? or one of the Zalim or Fasiq?
Not only read, you have to push your mind thinking with me..Got the answer?Please state in the comment below. TQ^^
Our Sharing today:
Ehem2..
My first Class : Tahfiz.
Page to complished: Third page of surah al-Baqarah.
Moral value: managing your time to memorize the ayah wisely., 5 lines today , 5 lines this night, and 5 lines tomorrow morning.
Remember: reciting your memorizing will be un successful if in stress condition. Be not a last minute person in every single job you do.
My second class today:
Revelation as A source Of Knowledge(RASOK)
-Purpose of quranic revelation
#Guidance & Light
#Understanding Qur'an
#implementation of the Qur'an
#Judgement according Qur'an
#Total submission
#Accepting All commandments of the Qur'an
-----
Firstly, are you need a Guidance from ALLAH now, tomorrow and after tomorrow? If YES, read Qur'an..When You read it, you will understand it, when you understand it, you have to implement it..so then, you will get guidance from ALLAH..try it!
Understand Quran is a wonderful things ever if you will..
Implementing of Quran Commandment not to be delayed. Do it now!
When making Judgement, refer to quran, So there are Allah's will and bless for you.
Accepting ALL the Contents of Quran..Not to chose partially according our desires..Then, you will be a real muslim.
REMEMBER THIS:
1. Fasiq: who not applying the ISLAMIC Teaching while he / she in weak condition of IMAN..but beliving in ALLAH. He/ She keep quit not to asking people to not perform what he does not did.
2. Zalim: Who not perform the ISLAMIC Teaching, and aking other people to do so. But still beliving in ALLAH..
3. Kafir: Playing with the commandment of Qur'an, and not beliving in ALLAH..
May Allah bless us in every single things and deed we do.AMIN~
Some additional input to share:
-It is reality to see women are being majority in this worlds..hatta, in the Hell, the number of women are the majority.=(..(Na'udzubillahimin zalik..So, we as the woman have to prepare our selves to accept POLYGAMY in future. I think to be one that will allow thier spouse for polygamy, as long as it is to seek ALLAH's Will & Bless is relevant.
- My lecturer give a simple big benefit suggestion to us..He not use the usual system to call our name for attendance checking..Just call the number. My number is..7. Quit funny but I can see the 'Mee behing the Udang'..He secured certain people that dont want revealed their name publically. And of course, it take very short time to go through all the names.
-Now, I have a question. Are the SECULAR person one of the Kuffar? or one of the Zalim or Fasiq?
Not only read, you have to push your mind thinking with me..Got the answer?Please state in the comment below. TQ^^
Wednesday, September 14, 2011
Buka Semester^^
~Aku Insan Hina Dina...mengharap Kasih sayang-Nya & Redha -Nya ~
Bismillah..
Alhamdulillah..
Nikmat melimpah ruah..Hikmat tidak tercapai akal..
Memasuki alam kampus buat sekian kalinya mengujakan jiwa-jiwa mahasiswa yang mendambakan ilmu dan pengalaman meraih darjat ketinggian hikmah di sisiNya...Yang penting redhaNya yang dicapai..Seperti halnya di UIAM, kemasukan kali ini lebih tenang berbanding kemasukan tahun pertama dahulu.^^..kenapa tak nak bersyukur kan?
Selangkah melihat dan meninjau keadaan kelas untuk musim ini.. Semua sudah dihadiri. Alhamdulillah..keadaan ada sedikit lain daripada sebelum ini. Para pensyarah semakin menunjukkan isyarat , bahawa kematangan adalah salah satu kunci berjaya. Gaya berfikir, bertindak juga berbicara perlu diubah.
Penekanan kepada penguatkuasaan disiplin semakin membahang. Tahniah, semoga semua pelajar merasai apa yang saya rasakan. Mari kita sama-sama mendokong aspirasi pentadbiran!
Amanah untuk tahun ini juga masih menuntut untuk dilunaskan...=.=, Doakan insan ini. Pengalaman mereka yang sudah melalui amanah-amanah ini amat diharapkan.
Sedikit perkongsian menarik selepas menghadiri kelas 'Revelation a source of Knowledge'..Muhasabah sebenarnya,
"Seorang muslim tanpa mukmin = munafik, seorang mukmin tanpa muslim = fasik".
kena ada dua-dua sekali. Baru lengkap.
Azam baru semester ini, biarlah untuk melengkapkan peranan khalifah yang sudah lama terbeban di bahu..Terngiang-ngiang kata Ustazah Ayatul Ahkam, 'Tak la kalau antum ditanya, mengenai hukum, kita hanya membalasnya, tunggu 3 hari, baru boleh menjawab soalan hukum hakam yang ditanya..'..
Azam lain, kalau sebelum ini, berita langsung tak ambil pusing, sekarang semua jenis berita kena hadam..mahasiswa tak sempurna jika tidak kuasai isu semasa..Mahasiswa kena ada pendirian sendiri berdasarkan penilaian yang dibuat. Penilaian itu perlulah daripada apa yang dipelajari di alam kampus..inilah masanya untuk praktikkan segala ilmu yang sudah ada.
Akhirul kalam,
Salam Perjuangan buat semua sahabat UIAM, kampus-kampus IPTA-IPTS lain yang mengenali saya. Cabaran kita kali ini adalah untuk menghadapi cabaran yang akan dihadapi.^^..stay cool, and act smartly..
Bismillah..
Alhamdulillah..
Nikmat melimpah ruah..Hikmat tidak tercapai akal..
Memasuki alam kampus buat sekian kalinya mengujakan jiwa-jiwa mahasiswa yang mendambakan ilmu dan pengalaman meraih darjat ketinggian hikmah di sisiNya...Yang penting redhaNya yang dicapai..Seperti halnya di UIAM, kemasukan kali ini lebih tenang berbanding kemasukan tahun pertama dahulu.^^..kenapa tak nak bersyukur kan?
Selangkah melihat dan meninjau keadaan kelas untuk musim ini.. Semua sudah dihadiri. Alhamdulillah..keadaan ada sedikit lain daripada sebelum ini. Para pensyarah semakin menunjukkan isyarat , bahawa kematangan adalah salah satu kunci berjaya. Gaya berfikir, bertindak juga berbicara perlu diubah.
Penekanan kepada penguatkuasaan disiplin semakin membahang. Tahniah, semoga semua pelajar merasai apa yang saya rasakan. Mari kita sama-sama mendokong aspirasi pentadbiran!
Amanah untuk tahun ini juga masih menuntut untuk dilunaskan...=.=, Doakan insan ini. Pengalaman mereka yang sudah melalui amanah-amanah ini amat diharapkan.
Sedikit perkongsian menarik selepas menghadiri kelas 'Revelation a source of Knowledge'..Muhasabah sebenarnya,
"Seorang muslim tanpa mukmin = munafik, seorang mukmin tanpa muslim = fasik".
kena ada dua-dua sekali. Baru lengkap.
Azam baru semester ini, biarlah untuk melengkapkan peranan khalifah yang sudah lama terbeban di bahu..Terngiang-ngiang kata Ustazah Ayatul Ahkam, 'Tak la kalau antum ditanya, mengenai hukum, kita hanya membalasnya, tunggu 3 hari, baru boleh menjawab soalan hukum hakam yang ditanya..'..
Azam lain, kalau sebelum ini, berita langsung tak ambil pusing, sekarang semua jenis berita kena hadam..mahasiswa tak sempurna jika tidak kuasai isu semasa..Mahasiswa kena ada pendirian sendiri berdasarkan penilaian yang dibuat. Penilaian itu perlulah daripada apa yang dipelajari di alam kampus..inilah masanya untuk praktikkan segala ilmu yang sudah ada.
Akhirul kalam,
Salam Perjuangan buat semua sahabat UIAM, kampus-kampus IPTA-IPTS lain yang mengenali saya. Cabaran kita kali ini adalah untuk menghadapi cabaran yang akan dihadapi.^^..stay cool, and act smartly..
Thursday, September 1, 2011
Maaf Zahir Batin semua..
~Aku Insan Hina Dina...mengharap Kasih sayang-Nya & Redha -Nya ~
Bismillahi walhamdulillah..
Sambutan Raya kali ini saya berada di rumah. Alhamdulillah setelah dua tahun beraya di JOHOR..=)..Alhamdulillah..
Biarpun sedikit saja hari raya di sini, tapi bersyukur..
Cuti panjang selama 4 bulan lebih ini beri banyak pengalaman dan pengajaran yang insya ALLAh menjadi bekalan sisa-sisa nyawa yang berbaki..walau kita wallahi tak tahu bila nak habis nyawa kita..Tapi, buatlah yang terbaik , panjangnya umur seseorang itu bermakna bila umurnya digunakan untuk bertaubat dan beramal dengan segala kemampuan dan kudrat..Amal Soleh..
Pendeknya umur seseorang kerana ALLAH merinduinya atau menghilangkan Rahmat kepadanya..kita yang pilih antara dua kesudahan itu..Maka, nasihat saya..dan pilihan saya adalah yang pertama..namun, semua itu atas izinNya..
Subhanallah..keadaan dunia Islam dan Umat Islam di dunia sudah lama tak dapat melihat perkembangannya.. Apa pun alasannya, moga doa kita semua pada umat Islam diterima ALLAH dan dimakbulkan.
Permulaan satu kehidupan selepas percutian. Ini adalah fasa seterusnya sebelum menemui Rabbul Izzati..Moga Langkah ini diredhai..saya berharap kita semua peroleh Ampunan DariNya..berkat Ramadhan lalu..
Tak perlu celoteh panjang. 'Banyak kata-kata, banyak lah kesalahan..' pepatah arab yang mengesankan.seperkara lagi, jika mau bersedekah dengan senyuman biar yang ikhlas..^^,..
Akhirul kalami,
Maaf Zahir Batin semua..
Buat warga UIAM, MARSIS, PSS,MISI UIAM,sahabat-sahabat Se-UIAM, SEMAIAN@ Tunasian, Kg. Johan Jaya dan semua yang mengenali diri. Halalkan dan Ampunkan segala yang termakan dan terminum , tersalah tutur , terkasar bahasa..terumpat, terkeji..Walau xjumpa secara life..moga ucapan ini, menjadi pengganti yang mujarab..
~SaifulMujahidah~
JUTAYA 2, RAYA ke-3,
Rumah Terbuka Pak cik MASLI.
3.54PM
Bismillahi walhamdulillah..
Sambutan Raya kali ini saya berada di rumah. Alhamdulillah setelah dua tahun beraya di JOHOR..=)..Alhamdulillah..
Biarpun sedikit saja hari raya di sini, tapi bersyukur..
Cuti panjang selama 4 bulan lebih ini beri banyak pengalaman dan pengajaran yang insya ALLAh menjadi bekalan sisa-sisa nyawa yang berbaki..walau kita wallahi tak tahu bila nak habis nyawa kita..Tapi, buatlah yang terbaik , panjangnya umur seseorang itu bermakna bila umurnya digunakan untuk bertaubat dan beramal dengan segala kemampuan dan kudrat..Amal Soleh..
Pendeknya umur seseorang kerana ALLAH merinduinya atau menghilangkan Rahmat kepadanya..kita yang pilih antara dua kesudahan itu..Maka, nasihat saya..dan pilihan saya adalah yang pertama..namun, semua itu atas izinNya..
Subhanallah..keadaan dunia Islam dan Umat Islam di dunia sudah lama tak dapat melihat perkembangannya.. Apa pun alasannya, moga doa kita semua pada umat Islam diterima ALLAH dan dimakbulkan.
Permulaan satu kehidupan selepas percutian. Ini adalah fasa seterusnya sebelum menemui Rabbul Izzati..Moga Langkah ini diredhai..saya berharap kita semua peroleh Ampunan DariNya..berkat Ramadhan lalu..
Tak perlu celoteh panjang. 'Banyak kata-kata, banyak lah kesalahan..' pepatah arab yang mengesankan.seperkara lagi, jika mau bersedekah dengan senyuman biar yang ikhlas..^^,..
Akhirul kalami,
Maaf Zahir Batin semua..
Buat warga UIAM, MARSIS, PSS,MISI UIAM,sahabat-sahabat Se-UIAM, SEMAIAN@ Tunasian, Kg. Johan Jaya dan semua yang mengenali diri. Halalkan dan Ampunkan segala yang termakan dan terminum , tersalah tutur , terkasar bahasa..terumpat, terkeji..Walau xjumpa secara life..moga ucapan ini, menjadi pengganti yang mujarab..
~SaifulMujahidah~
JUTAYA 2, RAYA ke-3,
Rumah Terbuka Pak cik MASLI.
3.54PM
Kongsi 2..^^p
~Aku Insan Hina Dina...mengharap Kasih sayang-Nya & Redha -Nya ~
Bismillah..melihat blog yang sudah lama tidak diserikan dengan cetusan. Kali ini, saya letakkan satu perkongsian yang moga-moga menyentuh sanubari kita semua..ia melibatkan sesuatu unsur dalaman kita..Hayatilah..moga bermanfaat..selamat membaca..seperti biasa penulisnya ada di bawah post ini.ARIGATO!
Bila saya katakan, "Mari Kalahkan Nafsu", ada yang komen, nafsu jangan dikalahkan, hanya didik, atau kawal, atau memandu nafsu kepada kebaikan. Tidak mengapalah jika masih mahu melayan nafsu ammarah yang disahkan sangat jahat oleh Allah SWT. Yang pasti, kawan yang komen itu tidak membaca nota saya.
Status saya pada 21 Ogos 2011
Mari kita belajar tentang nafsu. Jika tidak belajar tidak mungkin kita tahu. Jika kita tidak kenal nafsu, bagaimana kiita dapat menghadapinya. Mana mungkin hendak didik nafsu jika nafsu yang hendak dididik itu tidak dikenali. Bukan oleh main agak-agak saja, habis kena tipu nanti oleh nafsu yang jahat dan pandai menipu.
بَلۡ زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ مَكۡرُهُمۡ وَصُدُّواْ عَنِ ٱلسَّبِيلِۗ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُ ۥ مِنۡ هَادٍ۬
"Bahkan sebenarnya telah diperhiaskan oleh Iblis bagi orang-orang yang kafir itu akan kekufuran dan tipu daya mereka (terhadap Islam), dan mereka pula disekat oleh hawa nafsu mereka daripada menurut jalan yang benar. Dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan oleh Allah (dengan pilihannya yang salah) maka tidak ada sesiapapun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya." (Ar-Ra'd 13:33)
Nafsu Ammarah
Nafsu yang mesti dikalahkan ialah nafsu Ammarah, iaitu nafsu yang sangat jahat. Nafsu inilah yang mendorong manusia kepada kejahatan. Jika boleh berbuat maksiat, baru terasa puas. Bahkan berlumba-lumba, siapa yang paling banyak buat maksiat.
Allah SWT perkenalkan sifat nafsu ammarah itu kepada kita:
إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ
“Sesungguhnya hawa nafsu sangat mengajak kepada kejahatan.” (Yusuf: 12:53)
Orang yang berada di peringkat nafsu Ammarah tak peduli dengan Akhirat. Mudah kecewa dan tidak tahan bila diuji. Allah panjangkan umur mereka, agar puas dengan maksiat, bila mati akan lemparkan oleh Allah ke dalam api Neraka. Orang yang mempunyai nafsu Ammarah adalah nafsu ahli Neraka. Ada juga yang mencuba berpura-pura baik, agar mudah dengan kejahatan dan mencari keuntungan diri.
Dalam ayat 53 Surah Yusuf, ia berkaitan dengan peristiwa Nabi Yusuf dan Zulaikha, isteri perdana menteri Mesir. Pengajaran kisah itu, barangsiapa yang memiliki nafsu ammarah, dia tidak dapat tahan lagi untuk menjaga kehormatan dirinya, walaupun dia orang terkenal, akan jatuh ke lembah kehinaanlah orang yang menurutkan nafsu ammarah.
Orang yang memiliki nafsu ammarah, tidak mampu lagi untuk menjaga diri supaya tidak terjerumus ke dalam maksiat. Mengapa kita lihat orang yang tidak disangka-sangka tiba-tiba minum arak, punya simpanan perempuan, membunuh, rasuah dan sebagainya. Ini adalah akibat menuruti nafsu ammarah yang ada dalam diri.
Nafsu Lawwamah
Apabila nafsu Ammarah itu dapat dikalahkan, ia akan berubah kepada satu tahap yang bernama Lawwamah. Orang yang di peringkat ini sudah ada bunga kesedaran, keinsafan, dia sedar kejahatan itu berdosa dan kebaikan itu pahala, dia ingin berbuat baik, tetapi tidak tahan lama, waktu jatuh dalam kejahatan dia resah tak tentu arah, walaupun dia puas dengan kejahatan tapi hati menderita dengan kejahatan. Rasa berat untuk keluar dari kejahatan. Ini peringkat orang yang baru dapat hidayah, baru insaf. Nafsu ammarah telah dapat diatasi.
Inilah keadaan nafsu Lawwamah. Allah SWT berfirman:
وَلَآ أُقۡسِمُ بِٱلنَّفۡسِ ٱللَّوَّامَةِ
Dan Aku bersumpah dengan "Nafsul Lawwaamah" (Bahawa kamu akan dibangkitkan sesudah mati)! (Al-Qiaamah 75:2
Ketika ini timbul perebutan antara nafsu dan akal. Nafsu mengajak kepada kejahatan, akal mengajak kepada kebaikan. Orang yang memiliki nafsu lawwamah belum dapat membuat keputusan untuk berbuat baik. Ia seperti daun lalang, ikut ke mana arah angin bertiup. Tidak ada kekuatan untuk meninggalkan maksiat, dia boleh melakukan kejahatan lagi sesudah ia berbuat baik. Kadang-kadang ke tempat ibadah, kadang-kadang ke tempat maksiat, hatinya selalu merintih kepada Allah bila tidak dapat melawan nafsu untuk membuat maksiat. Atau tidak dapat istiqomah dalam berbuat kebaikan.
Nafsu Lawwamah inilah yang perlu dididik atau ditarbiyah. Peringkat ini perlu teruskan mujahadah, lawan nafsu. Tolak kehendak-kehendak yang jahat, yang disukai nafsu walaupun jiwa rasa menderita. Memanglah sakit, maklumlah melawan nafsu sama seperti melawan diri sendiri.
Nafsu Lawwamah ini diatasi dengan menambah ilmu, khususnya ilmu fardhu ain. Dengan ilmu itu dapat menyuluh mana halal, mana yang haram, mana yang berpahala, mana yang berdosa. Mana jalan ke Syurga, mana jalan ke neraka.
Bila sudah ada ilmu, sudah mula beramal sedikit-sedikit, nafsu mula terdidik, jadi baik sedikit dari sebelumnya. Nafsu yang agak baik ini dinamakan nafsu Mulhamah.
Nafsu Mulhamah
Dalam Al Quran, Allah ceritakan hal nafsu Mulhamah,
فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَٮٰهَا
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu, jalan kejahatan dan ketaqwaan" (Asy-Syams : 8)
Di peringkat ini rupanya baru nampak jalan untuk menuju Allah. Allah tunjukkan jalan. Ini cara Allah hendak jadikan seseorang itu baik.
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهۡدِيَهُ ۥ يَشۡرَحۡ صَدۡرَهُ ۥ لِلۡإِسۡلَـٰمِۖ
"Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam." (Al-An'aam 6:125)
Bagaimana rasa hati orang yang memiliki nafsu Mulhamah ini? Iaitu apabila hendak berbuat amal kebajikan terasa berat. Dalam keadaan bermujahadah dia berbuat kebaikan-kebaikan kerana sudah mulai takut kemurkaan Allah dan Neraka. Bila berhadapan dengan kemaksiatan, hatinya masih rindu dengan maksiat, tetapi hatinya dapat melawan dengan mengenangkan nikmat di Syurga. Kerana itu perlu belajar tentang syurga dan neraka, ia dapat membantu orang yang bernafsu Mulhamah ini bermujahadah.
Dalam hatinya masih banyak sifat-sifat mazmumah, sifat keji. Dia sudah dapat mengenali penyakit yang ada dalam dirinya. Dia tahu dirinya ada sombong, ada riyak, ada pemarah, ada dendam, ada hasad dengki. cuma tidak mampu lawan. Belum cukup kekutan. Dalam pada itu dia mencuba beribadah dengan sabar.
Bagaimana rasa sabar itu? Sabar itu menahan rasa tidak setuju dalam hati, melahirkan rasa setuju. Contoh, nafsu tidak suka bangun awal untuk solat subuh, tetapi cuba juga bangun, walaupun jiwa rasa menderita, tapi bangun juga untuk solat subuh. Zahirkan rasa setuju bangun solat subuh walau nafsu tak suka. Peringkat orang yang bernafsu mulhamah, bila kena puji pasti dah rasa puas dan seronok, maknanya belum lagi ikhlas. Kalau beribadah, belum boleh khusyuk lagi. Oleh itu, jika mahu beribadah dengan khusyuk, tidak boleh tidak perlulah diatasi nafsu lawwamah ini.
Bagaimana hendak melawan penyakit hati yang ada dalam orang yang berada di peringkat nafsu mulhamah ini? Oleh kerana ia didorong oleh nafsu dan syaitan, kenalah amalkan zikir-zikir dan wirid-wirid tertentu, sebab syaitan dan nafsu hanya takut pada tuannya saja iaitu Allah SWT. Bila kita sentiasa berwirid dan berzikir, baru dapat merasai Allah sentiasa melihat kita. Boleh juga banyakkan membaca Al Quran.
Bila penyakit-penyakit hati, segala sifat mazmumah yang terkeji itu sudah tiada lagi, barulah Allah datangkan satu rasa kemanisan dalam hatinya dalam beribadah juga berbuat baik, dan akan timbul rasa benci dengan kejahatan. Itu petanda dia telah meningkat ke taraf nafsu yang lebih baik lagi iaitu nafsu Muthmainnah, atau nafsu yang tenang.
Nafsu Muthmainnah
Orang yang memiliki nafsu muthmainnah, Allah ceritakan sifatnya dalam Al Qur'an:
يَـٰٓأَيَّتُہَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَٮِٕنَّةُ , ٱرۡجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً۬ مَّرۡضِيَّةً۬ , فَٱدۡخُلِى فِى عِبَـٰدِى , وَٱدۡخُلِى جَنَّتِى
"Wahai jiwa yang tenang (muthmainnah), kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha (kepada Allah) dan diredhai (oleh Allah), maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam Syurga-Ku." [Al Fajr : 27-30]
Hamba Allah yang sebenarnya ialah mereka yang telah sampai kepada nafsu Muthmainnah. Allah iktiraf mereka sebagai hambaNya. Sebelum itupun hamba juga. Cuma hamba yang menyembah Allah kerana dipaksa, bukan atas dasar keredhaan. Hamba Allah yang sebenar, mereka redha dengan Allah, dan Allah juga redha kepada mereka, kerana itulah mereka ini dijemput Allah untuk masuk ke syurga. Nafsu Muthmainnah inilah nafsu ahli syurga.
Mari kita kenali, bagaimana sifat orang-orang yang mencapai nafsu Muthmainnah ini? Iaitu bila dia buat amal kebajikan rasa sejuk hatinya, tenang dan puas. Selalu rasa rindu nak buat kebajikan, mereka senantiasa menunggu waktu untuk beribadah kepada Allah. Kerana itu mereka sanggup bangun awal di tengah malam, ternanti-nanti waktu Subuh. Ternanti-nanti saat pertemuan dengan Allah. Sementara menanti itu mereka isi waktu itu dengan zikir dan solat sunat dengan rela, sungguh rela, bukan terpaksa.
Hati mereka senantiasa rindu dengan Allah, bila dia baca ayat Allah yang ada kaitannya dengan neraka, dia rasa takut, cemas, hingga ada yang pengsan, kadang-kadang ada yang mati. Mereka takut dengan dosa, seolah-olah gunung akan menimpa kepalanya. Bila berkorban di jalan Allah berhabis-habisan, baru rasa puas hatinya. Senantiasa rasa cemas dengan maksiat dan cuba cegah habis-habisan.
Mereka yang mencapai Muthmainnah ini, ia akan bersabar dengan ujian dari Allah kepada dirinya. Doanya mustajab, Allah cepat kabulkan, rezekinya terjamin, dijamin oleh Allah. Bila selalu diuji dia sabar, akhirnya ia sudah boleh redha dengan ujian. Hasil dari kesabaran dan keredhaan dalam hatinya, maka ia akan meningkat kepada nafsu yang kelima iaitu nafsu Rodhiah.
Kalau boleh sampai ke tahap Muthmainnah inipun sudah cukup, sudah dikira dalam golongan bertaqwa. Sudah Allah sahkan sebagai hambaNya yang dijemput ke syurga, apatah lagi jika dapat mencapai tahap nafsu yang lebih baik, iaitu nafsu Rodhiah.
Setakat ilmunya bolehlah cerita, untuk mencapainya kenalah minta tolong dengan Allah saja, moga disampaikan ketahap itu. Kerana ini peringkat nafsu yang dimiliki para wali-wali Allah, orang yang sangat hampir dengan Allah.
Nafsu Rodhiah
Pernahkah dengar, ada orang yang kematian anak , mengucap syukur kepada Allah, berkata Alhamdulillah. Pernahkah kita dengar ada orang yang tidak terpilih ke medan perang, menangis dan bersedih?
Biasanya jika orang kematian anak, pastilah menangis. Begitu juga kalau tidak terpilih ke medan perang, patutnya gembira, kerana masih boleh tinggal bersenang lenang dengan keluarga.
Tetapi, itulah sifat orang yang telah mencapai tahap nafsu Rodhiah. Mereka redha terhadap apa yang Tuhan redha, terhadap apa yang berlaku dalam hidup mereka.
Pernah terjadi dalam sejarah, seorang ibu bila orang membawa berita tentang anaknya yang gugur di medan jihad, dia rasa gembira, kerana Allah telah pilih anak-anaknya menjadi ahli syurga. Anak yang syahid itu boleh memberi syafaat kepadanya di akhirat nanti. Begitu jauh pandangan mereka tentang akhirat, kerana itu mereka boleh redha dengan ketentuan Allah SWT.
Di segi amalan, walau sekecil-kecil tentang larangan, ia akan tinggalkan sungguh-sungguh, bagi dia apa yang makruh, dia anggap macam haram, yang sunat dia anggap macam wajib. Kalau tidak buat yang sunat seolah-olah rasa berdosa.
Mereka, dalam beribadah kepada Allah, khususnya Al Quran, bukan sekadar sedap membaca, bahkan sedap beramal. Sudah terasa lazat dalam beribadah. Akhlak mereka terpuji di sisi Allah.
Mereka mampu memberi maaf ketika berkuasa. Satu peristiwa, sahabat Rasulullah yang memiliki hamba, suatu hari hambanya membawa dulang yang berisi daging kambing, tiba-tiba pisau yang terletak di atas dulang terjatuh di kepala anaknya yang sedang merangkak dan terus mati. Dalam keadaan demikian hamba tadi merasa takut, maka kata sahabat tadi, "Bertenanglah kamu, anak itu Allah punya, Allah ambil balik, maka pada hari ini aku memerdekakan kamu"
Tiada siapa yang boleh berbuat demikian kecuali mereka yang memiliki nafsu Rodhiah. Mereka akan rasa menderita bila sahabat terjerumus kepada dosa. Mereka akan doakan khusus untuk sahabatnya di malam hari agar terselamat dari maksiat.
Mereka juga banyak mendapat pertolongan dari Allah, di antaranya firasat yang Allah berikan, mereka mudah kenal dengan orang yang berbuat maksiat atau tidak. Mereka mudah untuk memimpin masyarakat, sebab dia kenal sifat-sifat hati. Orang yang dia didik nasihat-nasihatnya tepat. Mereka ini, jika dihalau dari masyarakat oleh pemerintah, tunggulah bala Allah akan turun. Banyak lahir karamah-karamah dari mereka, mulutnya masin apa yang disebut insya Allah akan terjadi.
Memang amat payah kita mencapai tahap mereka itu, tetapi kita tetap disuruh berusaha ke arah itu, kerana itulah hakikat ajaran Islam yang sebenar. Mintalah kepada Allah.
Nafsu Mardhiah
Jika nafsu Mardhiah, sudah tentu lebih hebat lagi. Orang yang berada di peringkat nafsu ini ialah apa saja yang mereka lakukan mendapat keredhaan Allah. Allah redha dengan apa saja yang mereka buat. Mereka inilah yang disebut dalam Hadis Qudsi: “Mereka melihat dengan pandangan Allah, mendengar dengan pendengaran Allah, berkata-kata dengan kata-kata Allah.” Kata-kata mereka masin, sebab itu mereka cukup menjaga tutur kata. Kalaulah mereka mengatakan celaka, maka celakalah. Kerana kata-kata mereka, kata-kata yang diredhai Tuhan. Mereka memandang besar apa saja yang Allah lakukan.
Nafsu Kamilah
Yang akhir sekali, tak boleh nak cerita banyak-banyak, sebab belum tercapai lagi tahap ini, nafsu Kamilah. nafsu yang paling sempurna di sisi Allah. Amat dikasihi oleh Allah. Manusia biasa tidak mampu sampai ke maqam ini. Kamilah hanya darjat untuk para rasul dan para nabi. Manusia biasa hanya sekadar peringkat keenam saja iaitu mardhiah. Ini sudah bertaraf wali besar.
Itulah 7 peringkat nafsu manusia. Jadi orang yang hendak mendidik manusia mesti faham peringkat-peringkat nafsu ini. Kemudian perlu faham bagaimana pula hendak mendidik setiap peringkat-peringkat nafsu tersebut supaya manusia menjadi manusia yang benar-benar hamba Allah.
Hari ini nafsu sudah tidak diperangi dan tidak dianggap musuh yang wajib diperangi. Sebab itu, tanyalah ulama mana sekalipun, tidak ada seorang pun yang memasukkan pendidikan nafsu dalam sukatan pelajaran. Yang banyak diceritakan suruh kawal nafsu. Di bulan Ramadhan disuruh kawal nafsu makan agar jangan berlebihan, atau kawal nafsu seks di siang hari, takut terlajak. Itu sahaja yang dicerita dalam tazkirah-tazkirah Ramadhan. Jarang kita dengar alim ulama cerita, nafsulah yang membawa masalah dalam kehidupan seharian.
Mungkin kita tertanya-tanya, mengapa nafsu sahaja yang saya ceritakan? Bagaimana Syaitan? Kedua-duanya, nafsu dan syaitan Allah tetapkan sebagai jahat dan musuh, tetapi dalam nisbah 1:3. 1 untuk syaitan, 3 untuk nafsu. Maknanya kejahatan nafsu 3 kali lebih dari syaitan. Sebab itu di bulan Ramadhan yang syaitan dibelenggu, tetap banyak kes-kes maksiat dan jenayah.
Nafsu adalah musuh dalam diri. Bahkan ia sebahagian daripada diri manusia. Ia adalah jismul latif (jisim yang tidak dapat dilihat). Ia sebahagian daripada badan tetapi ia perlu dibuang. Jika tidak dibuang ia musuh, hendak dibuang ia sebahagian daripada diri. Oleh kerana itu sangat sulit untuk melawan hawa nafsu. Nafsu adalah jalan atau highway bagi syaitan. Ini diterangkan oleh hadis Rasulullah ﷺ yang maksudnya :
"Sesungguhnya syaitan itu bergerak mengikuti aliran darah, maka persempitkan jalan syaitan melalui lapar dan dahaga"
Ini menunjukkan syaitan dapat dilawan dengan melawan hawa nafsu secara mengurangi makan atau berpuasa. Jika nafsu tidak terdidik, jalan syaitan adalah besar. Syaitan dapat lorong (peluang) yang amat luas untuk merosak manusia jika nafsu tidak terdidik.
Menghalau atau mengalahkan syaitan tidak dapat ditiup atau dijampi-jampi. Tetapi didiklah hawa nafsu, nescaya syaitan akan sukar untuk mempengaruhi diri. Jika nafsu terdidik, jalan syaitan akan terputus.
Yang boleh dijampi dengan ayat-ayat Quran ini ialah bila syaitan merosak jasad lahir manusia. Jika ini terjadi, syaitan boleh dilawan dengan ayat Kursi, surah An Naas atau lain-lain. Memang ada nas yang menyatakan demikian.
Tetapi jika syaitan merosak hati, jampi-jampi itu tidak dapat digunakan lagi tetapi hendaknya didiklah hawa nafsu. Sedangkan bila hati rosak, rosaklah seluruh anggota badan. Oleh kerana itu, pada syaitan tidak usah ambil pusing sangat tetapi didiklah nafsu, bermujahadahlah. Jika nafsu tidak terdidik maka mudahlah jalan syaitan mempengaruhi kita. Oleh kerana itu perangilah nafsu nescaya secara otomatik akan terhindarlah dari syaitan.
محمد فضلي بن يوسف
21 Ramadhan 1432H
21 Ogos 2011
Silakan share
(Jika ingin kongsikan di blog, atau di copy paste ke nota anda, sila nyatakan nama saya dan buat pautan ke FB saya, agar saya mudah menjawab segala persoalan yang timbul dari artikel ini. Link terus ke FB saya: http://facebook.com/mfadli11 atau ke note ini, http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150350168141719)
Saya sudah membuat nota Cara Membina Link dan Share Nota FB, harap dapat membantu untuk share nota-nota saya untuk diri sendiri dan kawan-kawan.
Berumrah bersama kami - Bimbingan dan tarbiyah sepanjang jalan. Rabbani Travel & Tours Sdn Bhd, hubungi saya 012-4962812, Mohd Fadli Yusof.
Bismillah..melihat blog yang sudah lama tidak diserikan dengan cetusan. Kali ini, saya letakkan satu perkongsian yang moga-moga menyentuh sanubari kita semua..ia melibatkan sesuatu unsur dalaman kita..Hayatilah..moga bermanfaat..selamat membaca..seperti biasa penulisnya ada di bawah post ini.ARIGATO!
Tujuh Tingkatan Nafsu: Di Mana Kita?
by Mohd Fadli Yusof on Sunday, August 21, 2011 at 6:50pm
Status saya pada 21 Ogos 2011
Mari kita belajar tentang nafsu. Jika tidak belajar tidak mungkin kita tahu. Jika kita tidak kenal nafsu, bagaimana kiita dapat menghadapinya. Mana mungkin hendak didik nafsu jika nafsu yang hendak dididik itu tidak dikenali. Bukan oleh main agak-agak saja, habis kena tipu nanti oleh nafsu yang jahat dan pandai menipu.
بَلۡ زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ مَكۡرُهُمۡ وَصُدُّواْ عَنِ ٱلسَّبِيلِۗ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُ ۥ مِنۡ هَادٍ۬
"Bahkan sebenarnya telah diperhiaskan oleh Iblis bagi orang-orang yang kafir itu akan kekufuran dan tipu daya mereka (terhadap Islam), dan mereka pula disekat oleh hawa nafsu mereka daripada menurut jalan yang benar. Dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan oleh Allah (dengan pilihannya yang salah) maka tidak ada sesiapapun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya." (Ar-Ra'd 13:33)
Nafsu Ammarah
Nafsu yang mesti dikalahkan ialah nafsu Ammarah, iaitu nafsu yang sangat jahat. Nafsu inilah yang mendorong manusia kepada kejahatan. Jika boleh berbuat maksiat, baru terasa puas. Bahkan berlumba-lumba, siapa yang paling banyak buat maksiat.
Allah SWT perkenalkan sifat nafsu ammarah itu kepada kita:
إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ
“Sesungguhnya hawa nafsu sangat mengajak kepada kejahatan.” (Yusuf: 12:53)
Orang yang berada di peringkat nafsu Ammarah tak peduli dengan Akhirat. Mudah kecewa dan tidak tahan bila diuji. Allah panjangkan umur mereka, agar puas dengan maksiat, bila mati akan lemparkan oleh Allah ke dalam api Neraka. Orang yang mempunyai nafsu Ammarah adalah nafsu ahli Neraka. Ada juga yang mencuba berpura-pura baik, agar mudah dengan kejahatan dan mencari keuntungan diri.
Dalam ayat 53 Surah Yusuf, ia berkaitan dengan peristiwa Nabi Yusuf dan Zulaikha, isteri perdana menteri Mesir. Pengajaran kisah itu, barangsiapa yang memiliki nafsu ammarah, dia tidak dapat tahan lagi untuk menjaga kehormatan dirinya, walaupun dia orang terkenal, akan jatuh ke lembah kehinaanlah orang yang menurutkan nafsu ammarah.
Orang yang memiliki nafsu ammarah, tidak mampu lagi untuk menjaga diri supaya tidak terjerumus ke dalam maksiat. Mengapa kita lihat orang yang tidak disangka-sangka tiba-tiba minum arak, punya simpanan perempuan, membunuh, rasuah dan sebagainya. Ini adalah akibat menuruti nafsu ammarah yang ada dalam diri.
Nafsu Lawwamah
Apabila nafsu Ammarah itu dapat dikalahkan, ia akan berubah kepada satu tahap yang bernama Lawwamah. Orang yang di peringkat ini sudah ada bunga kesedaran, keinsafan, dia sedar kejahatan itu berdosa dan kebaikan itu pahala, dia ingin berbuat baik, tetapi tidak tahan lama, waktu jatuh dalam kejahatan dia resah tak tentu arah, walaupun dia puas dengan kejahatan tapi hati menderita dengan kejahatan. Rasa berat untuk keluar dari kejahatan. Ini peringkat orang yang baru dapat hidayah, baru insaf. Nafsu ammarah telah dapat diatasi.
Inilah keadaan nafsu Lawwamah. Allah SWT berfirman:
وَلَآ أُقۡسِمُ بِٱلنَّفۡسِ ٱللَّوَّامَةِ
Dan Aku bersumpah dengan "Nafsul Lawwaamah" (Bahawa kamu akan dibangkitkan sesudah mati)! (Al-Qiaamah 75:2
Ketika ini timbul perebutan antara nafsu dan akal. Nafsu mengajak kepada kejahatan, akal mengajak kepada kebaikan. Orang yang memiliki nafsu lawwamah belum dapat membuat keputusan untuk berbuat baik. Ia seperti daun lalang, ikut ke mana arah angin bertiup. Tidak ada kekuatan untuk meninggalkan maksiat, dia boleh melakukan kejahatan lagi sesudah ia berbuat baik. Kadang-kadang ke tempat ibadah, kadang-kadang ke tempat maksiat, hatinya selalu merintih kepada Allah bila tidak dapat melawan nafsu untuk membuat maksiat. Atau tidak dapat istiqomah dalam berbuat kebaikan.
Nafsu Lawwamah inilah yang perlu dididik atau ditarbiyah. Peringkat ini perlu teruskan mujahadah, lawan nafsu. Tolak kehendak-kehendak yang jahat, yang disukai nafsu walaupun jiwa rasa menderita. Memanglah sakit, maklumlah melawan nafsu sama seperti melawan diri sendiri.
Nafsu Lawwamah ini diatasi dengan menambah ilmu, khususnya ilmu fardhu ain. Dengan ilmu itu dapat menyuluh mana halal, mana yang haram, mana yang berpahala, mana yang berdosa. Mana jalan ke Syurga, mana jalan ke neraka.
Bila sudah ada ilmu, sudah mula beramal sedikit-sedikit, nafsu mula terdidik, jadi baik sedikit dari sebelumnya. Nafsu yang agak baik ini dinamakan nafsu Mulhamah.
Nafsu Mulhamah
Dalam Al Quran, Allah ceritakan hal nafsu Mulhamah,
فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَٮٰهَا
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu, jalan kejahatan dan ketaqwaan" (Asy-Syams : 8)
Di peringkat ini rupanya baru nampak jalan untuk menuju Allah. Allah tunjukkan jalan. Ini cara Allah hendak jadikan seseorang itu baik.
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهۡدِيَهُ ۥ يَشۡرَحۡ صَدۡرَهُ ۥ لِلۡإِسۡلَـٰمِۖ
"Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam." (Al-An'aam 6:125)
Bagaimana rasa hati orang yang memiliki nafsu Mulhamah ini? Iaitu apabila hendak berbuat amal kebajikan terasa berat. Dalam keadaan bermujahadah dia berbuat kebaikan-kebaikan kerana sudah mulai takut kemurkaan Allah dan Neraka. Bila berhadapan dengan kemaksiatan, hatinya masih rindu dengan maksiat, tetapi hatinya dapat melawan dengan mengenangkan nikmat di Syurga. Kerana itu perlu belajar tentang syurga dan neraka, ia dapat membantu orang yang bernafsu Mulhamah ini bermujahadah.
Dalam hatinya masih banyak sifat-sifat mazmumah, sifat keji. Dia sudah dapat mengenali penyakit yang ada dalam dirinya. Dia tahu dirinya ada sombong, ada riyak, ada pemarah, ada dendam, ada hasad dengki. cuma tidak mampu lawan. Belum cukup kekutan. Dalam pada itu dia mencuba beribadah dengan sabar.
Bagaimana rasa sabar itu? Sabar itu menahan rasa tidak setuju dalam hati, melahirkan rasa setuju. Contoh, nafsu tidak suka bangun awal untuk solat subuh, tetapi cuba juga bangun, walaupun jiwa rasa menderita, tapi bangun juga untuk solat subuh. Zahirkan rasa setuju bangun solat subuh walau nafsu tak suka. Peringkat orang yang bernafsu mulhamah, bila kena puji pasti dah rasa puas dan seronok, maknanya belum lagi ikhlas. Kalau beribadah, belum boleh khusyuk lagi. Oleh itu, jika mahu beribadah dengan khusyuk, tidak boleh tidak perlulah diatasi nafsu lawwamah ini.
Bagaimana hendak melawan penyakit hati yang ada dalam orang yang berada di peringkat nafsu mulhamah ini? Oleh kerana ia didorong oleh nafsu dan syaitan, kenalah amalkan zikir-zikir dan wirid-wirid tertentu, sebab syaitan dan nafsu hanya takut pada tuannya saja iaitu Allah SWT. Bila kita sentiasa berwirid dan berzikir, baru dapat merasai Allah sentiasa melihat kita. Boleh juga banyakkan membaca Al Quran.
Bila penyakit-penyakit hati, segala sifat mazmumah yang terkeji itu sudah tiada lagi, barulah Allah datangkan satu rasa kemanisan dalam hatinya dalam beribadah juga berbuat baik, dan akan timbul rasa benci dengan kejahatan. Itu petanda dia telah meningkat ke taraf nafsu yang lebih baik lagi iaitu nafsu Muthmainnah, atau nafsu yang tenang.
Nafsu Muthmainnah
Orang yang memiliki nafsu muthmainnah, Allah ceritakan sifatnya dalam Al Qur'an:
يَـٰٓأَيَّتُہَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَٮِٕنَّةُ , ٱرۡجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً۬ مَّرۡضِيَّةً۬ , فَٱدۡخُلِى فِى عِبَـٰدِى , وَٱدۡخُلِى جَنَّتِى
"Wahai jiwa yang tenang (muthmainnah), kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha (kepada Allah) dan diredhai (oleh Allah), maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam Syurga-Ku." [Al Fajr : 27-30]
Hamba Allah yang sebenarnya ialah mereka yang telah sampai kepada nafsu Muthmainnah. Allah iktiraf mereka sebagai hambaNya. Sebelum itupun hamba juga. Cuma hamba yang menyembah Allah kerana dipaksa, bukan atas dasar keredhaan. Hamba Allah yang sebenar, mereka redha dengan Allah, dan Allah juga redha kepada mereka, kerana itulah mereka ini dijemput Allah untuk masuk ke syurga. Nafsu Muthmainnah inilah nafsu ahli syurga.
Mari kita kenali, bagaimana sifat orang-orang yang mencapai nafsu Muthmainnah ini? Iaitu bila dia buat amal kebajikan rasa sejuk hatinya, tenang dan puas. Selalu rasa rindu nak buat kebajikan, mereka senantiasa menunggu waktu untuk beribadah kepada Allah. Kerana itu mereka sanggup bangun awal di tengah malam, ternanti-nanti waktu Subuh. Ternanti-nanti saat pertemuan dengan Allah. Sementara menanti itu mereka isi waktu itu dengan zikir dan solat sunat dengan rela, sungguh rela, bukan terpaksa.
Hati mereka senantiasa rindu dengan Allah, bila dia baca ayat Allah yang ada kaitannya dengan neraka, dia rasa takut, cemas, hingga ada yang pengsan, kadang-kadang ada yang mati. Mereka takut dengan dosa, seolah-olah gunung akan menimpa kepalanya. Bila berkorban di jalan Allah berhabis-habisan, baru rasa puas hatinya. Senantiasa rasa cemas dengan maksiat dan cuba cegah habis-habisan.
Mereka yang mencapai Muthmainnah ini, ia akan bersabar dengan ujian dari Allah kepada dirinya. Doanya mustajab, Allah cepat kabulkan, rezekinya terjamin, dijamin oleh Allah. Bila selalu diuji dia sabar, akhirnya ia sudah boleh redha dengan ujian. Hasil dari kesabaran dan keredhaan dalam hatinya, maka ia akan meningkat kepada nafsu yang kelima iaitu nafsu Rodhiah.
Kalau boleh sampai ke tahap Muthmainnah inipun sudah cukup, sudah dikira dalam golongan bertaqwa. Sudah Allah sahkan sebagai hambaNya yang dijemput ke syurga, apatah lagi jika dapat mencapai tahap nafsu yang lebih baik, iaitu nafsu Rodhiah.
Setakat ilmunya bolehlah cerita, untuk mencapainya kenalah minta tolong dengan Allah saja, moga disampaikan ketahap itu. Kerana ini peringkat nafsu yang dimiliki para wali-wali Allah, orang yang sangat hampir dengan Allah.
Nafsu Rodhiah
Pernahkah dengar, ada orang yang kematian anak , mengucap syukur kepada Allah, berkata Alhamdulillah. Pernahkah kita dengar ada orang yang tidak terpilih ke medan perang, menangis dan bersedih?
Biasanya jika orang kematian anak, pastilah menangis. Begitu juga kalau tidak terpilih ke medan perang, patutnya gembira, kerana masih boleh tinggal bersenang lenang dengan keluarga.
Tetapi, itulah sifat orang yang telah mencapai tahap nafsu Rodhiah. Mereka redha terhadap apa yang Tuhan redha, terhadap apa yang berlaku dalam hidup mereka.
Pernah terjadi dalam sejarah, seorang ibu bila orang membawa berita tentang anaknya yang gugur di medan jihad, dia rasa gembira, kerana Allah telah pilih anak-anaknya menjadi ahli syurga. Anak yang syahid itu boleh memberi syafaat kepadanya di akhirat nanti. Begitu jauh pandangan mereka tentang akhirat, kerana itu mereka boleh redha dengan ketentuan Allah SWT.
Di segi amalan, walau sekecil-kecil tentang larangan, ia akan tinggalkan sungguh-sungguh, bagi dia apa yang makruh, dia anggap macam haram, yang sunat dia anggap macam wajib. Kalau tidak buat yang sunat seolah-olah rasa berdosa.
Mereka, dalam beribadah kepada Allah, khususnya Al Quran, bukan sekadar sedap membaca, bahkan sedap beramal. Sudah terasa lazat dalam beribadah. Akhlak mereka terpuji di sisi Allah.
Mereka mampu memberi maaf ketika berkuasa. Satu peristiwa, sahabat Rasulullah yang memiliki hamba, suatu hari hambanya membawa dulang yang berisi daging kambing, tiba-tiba pisau yang terletak di atas dulang terjatuh di kepala anaknya yang sedang merangkak dan terus mati. Dalam keadaan demikian hamba tadi merasa takut, maka kata sahabat tadi, "Bertenanglah kamu, anak itu Allah punya, Allah ambil balik, maka pada hari ini aku memerdekakan kamu"
Tiada siapa yang boleh berbuat demikian kecuali mereka yang memiliki nafsu Rodhiah. Mereka akan rasa menderita bila sahabat terjerumus kepada dosa. Mereka akan doakan khusus untuk sahabatnya di malam hari agar terselamat dari maksiat.
Mereka juga banyak mendapat pertolongan dari Allah, di antaranya firasat yang Allah berikan, mereka mudah kenal dengan orang yang berbuat maksiat atau tidak. Mereka mudah untuk memimpin masyarakat, sebab dia kenal sifat-sifat hati. Orang yang dia didik nasihat-nasihatnya tepat. Mereka ini, jika dihalau dari masyarakat oleh pemerintah, tunggulah bala Allah akan turun. Banyak lahir karamah-karamah dari mereka, mulutnya masin apa yang disebut insya Allah akan terjadi.
Memang amat payah kita mencapai tahap mereka itu, tetapi kita tetap disuruh berusaha ke arah itu, kerana itulah hakikat ajaran Islam yang sebenar. Mintalah kepada Allah.
Nafsu Mardhiah
Jika nafsu Mardhiah, sudah tentu lebih hebat lagi. Orang yang berada di peringkat nafsu ini ialah apa saja yang mereka lakukan mendapat keredhaan Allah. Allah redha dengan apa saja yang mereka buat. Mereka inilah yang disebut dalam Hadis Qudsi: “Mereka melihat dengan pandangan Allah, mendengar dengan pendengaran Allah, berkata-kata dengan kata-kata Allah.” Kata-kata mereka masin, sebab itu mereka cukup menjaga tutur kata. Kalaulah mereka mengatakan celaka, maka celakalah. Kerana kata-kata mereka, kata-kata yang diredhai Tuhan. Mereka memandang besar apa saja yang Allah lakukan.
Nafsu Kamilah
Yang akhir sekali, tak boleh nak cerita banyak-banyak, sebab belum tercapai lagi tahap ini, nafsu Kamilah. nafsu yang paling sempurna di sisi Allah. Amat dikasihi oleh Allah. Manusia biasa tidak mampu sampai ke maqam ini. Kamilah hanya darjat untuk para rasul dan para nabi. Manusia biasa hanya sekadar peringkat keenam saja iaitu mardhiah. Ini sudah bertaraf wali besar.
Itulah 7 peringkat nafsu manusia. Jadi orang yang hendak mendidik manusia mesti faham peringkat-peringkat nafsu ini. Kemudian perlu faham bagaimana pula hendak mendidik setiap peringkat-peringkat nafsu tersebut supaya manusia menjadi manusia yang benar-benar hamba Allah.
Hari ini nafsu sudah tidak diperangi dan tidak dianggap musuh yang wajib diperangi. Sebab itu, tanyalah ulama mana sekalipun, tidak ada seorang pun yang memasukkan pendidikan nafsu dalam sukatan pelajaran. Yang banyak diceritakan suruh kawal nafsu. Di bulan Ramadhan disuruh kawal nafsu makan agar jangan berlebihan, atau kawal nafsu seks di siang hari, takut terlajak. Itu sahaja yang dicerita dalam tazkirah-tazkirah Ramadhan. Jarang kita dengar alim ulama cerita, nafsulah yang membawa masalah dalam kehidupan seharian.
Mungkin kita tertanya-tanya, mengapa nafsu sahaja yang saya ceritakan? Bagaimana Syaitan? Kedua-duanya, nafsu dan syaitan Allah tetapkan sebagai jahat dan musuh, tetapi dalam nisbah 1:3. 1 untuk syaitan, 3 untuk nafsu. Maknanya kejahatan nafsu 3 kali lebih dari syaitan. Sebab itu di bulan Ramadhan yang syaitan dibelenggu, tetap banyak kes-kes maksiat dan jenayah.
Nafsu adalah musuh dalam diri. Bahkan ia sebahagian daripada diri manusia. Ia adalah jismul latif (jisim yang tidak dapat dilihat). Ia sebahagian daripada badan tetapi ia perlu dibuang. Jika tidak dibuang ia musuh, hendak dibuang ia sebahagian daripada diri. Oleh kerana itu sangat sulit untuk melawan hawa nafsu. Nafsu adalah jalan atau highway bagi syaitan. Ini diterangkan oleh hadis Rasulullah ﷺ yang maksudnya :
"Sesungguhnya syaitan itu bergerak mengikuti aliran darah, maka persempitkan jalan syaitan melalui lapar dan dahaga"
Ini menunjukkan syaitan dapat dilawan dengan melawan hawa nafsu secara mengurangi makan atau berpuasa. Jika nafsu tidak terdidik, jalan syaitan adalah besar. Syaitan dapat lorong (peluang) yang amat luas untuk merosak manusia jika nafsu tidak terdidik.
Menghalau atau mengalahkan syaitan tidak dapat ditiup atau dijampi-jampi. Tetapi didiklah hawa nafsu, nescaya syaitan akan sukar untuk mempengaruhi diri. Jika nafsu terdidik, jalan syaitan akan terputus.
Yang boleh dijampi dengan ayat-ayat Quran ini ialah bila syaitan merosak jasad lahir manusia. Jika ini terjadi, syaitan boleh dilawan dengan ayat Kursi, surah An Naas atau lain-lain. Memang ada nas yang menyatakan demikian.
Tetapi jika syaitan merosak hati, jampi-jampi itu tidak dapat digunakan lagi tetapi hendaknya didiklah hawa nafsu. Sedangkan bila hati rosak, rosaklah seluruh anggota badan. Oleh kerana itu, pada syaitan tidak usah ambil pusing sangat tetapi didiklah nafsu, bermujahadahlah. Jika nafsu tidak terdidik maka mudahlah jalan syaitan mempengaruhi kita. Oleh kerana itu perangilah nafsu nescaya secara otomatik akan terhindarlah dari syaitan.
محمد فضلي بن يوسف
21 Ramadhan 1432H
21 Ogos 2011
Silakan share
(Jika ingin kongsikan di blog, atau di copy paste ke nota anda, sila nyatakan nama saya dan buat pautan ke FB saya, agar saya mudah menjawab segala persoalan yang timbul dari artikel ini. Link terus ke FB saya: http://facebook.com/mfadli11 atau ke note ini, http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150350168141719)
Saya sudah membuat nota Cara Membina Link dan Share Nota FB, harap dapat membantu untuk share nota-nota saya untuk diri sendiri dan kawan-kawan.
Berumrah bersama kami - Bimbingan dan tarbiyah sepanjang jalan. Rabbani Travel & Tours Sdn Bhd, hubungi saya 012-4962812, Mohd Fadli Yusof.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Percutian 5 Hari 4 Malam ( Day 1)
~Aku Insan Hina Dina...mengharap Kasih sayang-Nya & Redha -Nya ~ Bismillahirrahmanirrahiim.. Alhamdulillah, nikmat masa yang ada say...
-
Sudahkah kita menambah cinta kita pada Allah???=) saya suka baca soalan di atas ni...anda? Semua orang ada cita-cita tersendiri. Boleh tak ...
-
~Aku Insan Hina Dina...mengharap Kasih sayang-Nya & Redha -Nya ~ Ada orang bertanya, " Apa kaedah dan metod dalam membentuk sya...
-
Baru tadi saya menjalani kelas muzakarah bersama ustaz Majid. Dia adalah Mentor untuk Kami Para Fasilitator 2nd Year di CFS IIUM ni.. Tajuk ...